Opiparo, demikian banteng itu disebut menanduk tenggorokan Julio hingga ujung tanduknya tembus ke mulut.
Banteng berbobot setengah ton itu menyabet Julio hingga terjatuh. Lalu tanpa ampun, tanduknya yang tajam segera merobek lehernya dan menancap di tenggorokan Julio hingga tembus ke mulutnya.
Banteng itu dengan amukannya menggangkat tubuh Julio yang tak berdaya lalu diayun-ayunkan bak mainan, sebelum dilemparkan ke tanah. Penonton pun menjerit histeris, dan berfikir Julio pasti mati.
Para matador lain segera terjun ke arena untuk mengalihkan perhatian banteng dan berusaha menyelamatkan Julio. Julio sempat berdiri, sebelum akhirnya terhuyung dan jatuh pingsan berlumuran darah.
Petugas Medis segera memberi pertolongan, Julio langsung dilarikan ke rumah sakit.
Saat itu juga, Julio menjalani operasi darurat selama satu jam di Pusat Medis Las Ventas, sebelum dipindahkan ke Rumah Sakit di Madrid.
Di Madrid, dokter segera melaksanakan tracheotomy darurat dan berusaha keras untuk membangun kembali rahangnya, lidah dan langit-langit mulut dalam operasi bear yang berlangsung selama enam jam.
“Ia cukup lama berada di ICU rumah sakit. Kesadarannya mulai pulih dan tanda-tanda vital lainnya stabil,” kata juru bicara rumah sakit.
Ayahnya, yang juga bernama Julio Aparicio mengatakan, tidak ditemukan komplikasi selama operasi.
“Ini merupakan kecelakaan yang fatal. Hampir seluruh mulutnya hancur. Terlalu dini untuk bicara tentang restorasi, kita harus menunggu dan melihat,” katanya.
Julio Aparicio, dari Sevilla ini memang berasal dari keluarga matador terkenal. Di spanyol, pertarungan matador dengan banteng merupakan tontonan populer.
Apalagi, yang tampil matador terkenal seperti Julio. Dipastikan sekitar 25.000 tempat duduk akan terisi, serta televisi akan melakukan siaran langsung, jika dia yang tampil.MADRID, KOMPAS.com
Ingin Artikel seperti ini ?,... masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar Anda :
Posting Komentar